Judul
Buku : Peta Yang Hilang
Penulis : Ulysses Moore
Penerbit : Erlangga For Kids
Tahun
Terbit : 2005
Jumlah
Halaman : 261
Pengantar Dan Sinopsis
Buku
ini lumayan menarik dan membuat orang penasaran agar kita tertarik untuk
membeli buku tersebut dengan episode selanjutnya. Ini adalah buku kedua dari
Ulysses Moore lanjutan dari yang pertama yaitu “Pintu Waktu”. Setelah menemukan
pintu waktu, pertualangan Rick, Jason
dan Julia kembali berlanjut. Pintu waktu itu membawa mereka ke dunia masa lalu
jaman mesir kuno. Sedangkan Julia tetap di jaman mereka Argo Manor karena ada
salah satu bangunan yang runtuh. Tetapi Rick dan Jason terperangkap di jaman
mesir kuno.
Untuk
dapat kembali ke Argo Manor, Rick dan Jason harus mendapatkan peta Argo Manor
dan berbagai teka-teki yang rumit.Mereka dibantu oleh seorang gadis dari mesir
kuno bernama Maruk. Sedangkan Julia mencari cara agar ia dapat bertemu dengan
saudara dan sahabatnya.

Tanggapan
Cerita
dari novel ini menarik, tetapi pembuka atau awal dari novel ini tidak se
klimaks seperti ending novel pertama walaupun novel kedua ini adalah
lanjutannya. Klimaks dan adrenalin semakin meningkat pada pertengahan cerita
dimana Rick dan Jason memecahkan misteri “peta yang tidak pernah ada”. Awal
dari cerita ini sudah cukup menarik tapi sangat disayangkan berbeda dari
perkiraan dan membuat saya sebagai pembaca sedikit kecewa. Berbeda dengan novel
“Evermore” yang ditulis oleh Alyson Noel. Pertama-tama sudah diceritakan tentang sebuah keluarga yang kecelakaan lalu
lintas dan yang tersisa hanya anak perempuannya.
Semenjak kecelakan itu, gadis
itu dapat melihat aura-aura setiap manusia dan mengetahui apa yang akan mereka
lakukan padanya atau bisa dibilang membaca masa depan. Tetapi ada satu
laki-laki yang dia tidak bisa melihat auranya dan ia jatuh cinta padanya tetapi
itu terlarang. Awal dari cerita buku “Evermore”
ini sudah menarik perhatian pembaca untuk membaca lebih lanjut karena penasaran
akan kelanjutannya dan pertengahan cerita yang tetap menjaga jalur cerita agar
tetap seru dan menegangkan.
Tetapi ending cerita dari novel Peta Yang Hilang
sudah cukup baik dan memuaskan para pembacanya dan membuat pembaca ingin
membaca buku ketiga yang ditulis oleh Ulysses Moore ini.
Lain Lain:
Menurut
saya buku ini cukup menarik dan jalur ceritanya bagus walaupun tidak seperti
perkiraan jika dibandingkan dengan buku pertama. Tetapi saya cukup terkesan
dengan penulisnya (Ulysses Moore) karena dapat membuat pembacanya penasaran dan
akan tertarik untuk membeli buku edisi selanjutnya. Buku yang ditulis oleh
Ulysses Moore termasuk salah satu buku yang saya suka karena dapat membuat ide
ide baru atau kreasi baru dari cerita Peta Yang Hilang.
Saat di deskripsikan
buaya yang membuka rahangnya dengan lebar, kedua kekasih yang berpencar
kemudian tidak bertemu kembali karena tersesat, dan lain lain. Kalimat tersebut
terkadang membuat saya menggambarkan sesuatu cerita menjadi hidup dan dapat
digambarkan sehingga membuat saya sebagai pembaca buku ini merasa nyaman dan
dapat enjoy dengan buku yang ditulis
oleh Ulysses Moore ini.