Selasa, 11 Februari 2014

Resensi "Peta yang Hilang" oleh Anthony

Judul Buku                  : Peta Yang Hilang
Penulis                         : Ulysses Moore
Penerbit                       : Erlangga For Kids
Tahun Terbit                : 2005
Jumlah Halaman          : 261

Pengantar Dan Sinopsis
Buku ini lumayan menarik dan membuat orang penasaran agar kita tertarik untuk membeli buku tersebut dengan episode selanjutnya. Ini adalah buku kedua dari Ulysses Moore lanjutan dari yang pertama yaitu “Pintu Waktu”. Setelah menemukan pintu waktu,  pertualangan Rick, Jason dan Julia kembali berlanjut. Pintu waktu itu membawa mereka ke dunia masa lalu jaman mesir kuno. Sedangkan Julia tetap di jaman mereka Argo Manor karena ada salah satu bangunan yang runtuh. Tetapi Rick dan Jason terperangkap di jaman mesir kuno.

Untuk dapat kembali ke Argo Manor, Rick dan Jason harus mendapatkan peta Argo Manor dan berbagai teka-teki yang rumit.Mereka dibantu oleh seorang gadis dari mesir kuno bernama Maruk. Sedangkan Julia mencari cara agar ia dapat bertemu dengan saudara dan sahabatnya.

Ternyata bukan hanya Rick dan Jason yang mencari peta Argo Manor. Seseorang bernama Oblivia Newton juga mencari peta tersebut. Sehingga mereka harus menemukan peta tersebut sebelum Oblivia Newton dengan teka-teki yang rumit. Dapatkah Rick dan Jason kembali ke Argo Manor dan siapakah yang mendapatkan peta tersebut duluan?

Tanggapan

Cerita dari novel ini menarik, tetapi pembuka atau awal dari novel ini tidak se klimaks seperti ending novel pertama walaupun novel kedua ini adalah lanjutannya. Klimaks dan adrenalin semakin meningkat pada pertengahan cerita dimana Rick dan Jason memecahkan misteri “peta yang tidak pernah ada”. Awal dari cerita ini sudah cukup menarik tapi sangat disayangkan berbeda dari perkiraan dan membuat saya sebagai pembaca sedikit kecewa. Berbeda dengan novel “Evermore” yang ditulis oleh Alyson Noel. Pertama-tama sudah diceritakan tentang sebuah keluarga yang kecelakaan lalu lintas dan yang tersisa hanya anak perempuannya. 

Semenjak kecelakan itu, gadis itu dapat melihat aura-aura setiap manusia dan mengetahui apa yang akan mereka lakukan padanya atau bisa dibilang membaca masa depan. Tetapi ada satu laki-laki yang dia tidak bisa melihat auranya dan ia jatuh cinta padanya tetapi itu terlarang. Awal dari cerita buku “Evermore” ini sudah menarik perhatian pembaca untuk membaca lebih lanjut karena penasaran akan kelanjutannya dan pertengahan cerita yang tetap menjaga jalur cerita agar tetap seru dan menegangkan. 

Tetapi ending cerita dari novel Peta Yang Hilang sudah cukup baik dan memuaskan para pembacanya dan membuat pembaca ingin membaca buku ketiga yang ditulis oleh Ulysses Moore ini.

Lain Lain:


Menurut saya buku ini cukup menarik dan jalur ceritanya bagus walaupun tidak seperti perkiraan jika dibandingkan dengan buku pertama. Tetapi saya cukup terkesan dengan penulisnya (Ulysses Moore) karena dapat membuat pembacanya penasaran dan akan tertarik untuk membeli buku edisi selanjutnya. Buku yang ditulis oleh Ulysses Moore termasuk salah satu buku yang saya suka karena dapat membuat ide ide baru atau kreasi baru dari cerita Peta Yang Hilang. 

Saat di deskripsikan buaya yang membuka rahangnya dengan lebar, kedua kekasih yang berpencar kemudian tidak bertemu kembali karena tersesat, dan lain lain. Kalimat tersebut terkadang membuat saya menggambarkan sesuatu cerita menjadi hidup dan dapat digambarkan sehingga membuat saya sebagai pembaca buku ini merasa nyaman dan dapat enjoy dengan buku yang ditulis oleh Ulysses Moore ini.

Resensi LIMA SEKAWAN DI PULAU SERAM oleh Alvaro

JUDUL BUKU: LIMA SEKAWAN DI PULAU SERAM
PENULIS NOVEL: ENID BLYTON
PENERBIT: PT GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA
TAHUN TERBIT: 1998
JUMLAH HALAMAN: 181 HALAMAN

Pengantar dan sinopsis

Novel ini berisi tentang petualangan yang seru. Tokoh utama dalam novel ini adalah lima sekawan, yaitu dua anak laki-laki bernama Julian dan Dick, dua orang anak perempuan bernama George dan Anne, beserta anjing peliharaan mereka bernama Timmy. Buku ini adalah buku yang seru dan imajinatif, sangat cocok untuk bacaan anak SMP.

Pada cerita dalam novel ini, latar waktu adalah saat liburan paskah. Waktu itu, ada seorang nenek tua yang biasanya sering memberi hadiah kepada mereka bernama Bu Layman datang ke rumah mereka. Ia meminta bantuan kepada lima sekawan untuk menemani cucunya Wilfrid di rumahnya di atas bukit. Lalu besoknya mereka berangkat ke rumah Bu Layman. Di sana mereka bertemu Wilfrid. Wilfrid adalah seorang penyanyang binatang. Meskipun awalnya mereka tidak akrab, akhirnya mereka menjadi akrab.

Pada saat makan siang, Wilfrid bercerita tentang apa yang ia ketahui dari pulau seram. Men urutnya, Pulau itu dulunya milik seorang kakek tua. namun ia mengaji petugas untuk menjaga pulau itu dan menembak semua orang yang datang ke pulau itu.

Lalu mereka pergi ke padang golf. Di tempat itu, ada seorang perawat padang golf bernama Lucas, yang dulunya adalah salah satu penjaga pulau itu. Menurut Lucas, pulau itu memiliki banyak nama, antara lain pulau tangis, pulau bisikan, namun yang paling terkenal adalah pulau seram. Di sana, ia membangun sebuah kastil sebagai tempat tinggalnya sekaligus untuk tempat perlindungan dari orang jahat. Selain itu, menurut kata orang, ada banyak kisah tentang kekayaan di pulau seram. Ada orang yang mengatakan bahwa disana terdapat patung emas, tempat tidur emas bertatahkan batu mulia, pedang emas bertatahkan permata, kalung terbuat dari batu mirah sebesar telur burung dara, dll. Namun, entah mengapa raja  membenci pak tua itu, lalu menyerangnya, dan akhirnya pak tua tewas terbunuh. Namun, mereka tak menemukan satupun harta karun. Lucas sendiri percaya kalau itu hanya dongeng yang mengasyikan.

Dalam perjalanan pulang, Wilfrid kehilangan peluitnya, sehingga ia pergi mencarinya. Lalu lima sekawan pergi bermain ke pantai. Mereka menyewa perahu, lalu mendayung perahu mereka ke tengah laut. Namun, karena ombak kuat, mereka terbawa ombak dan terdampar ke pulau seram.

Mereka sepakat untuk beristirahat sejenak dan menunggu sambil melihat di sekitar pulau. Tak berapa lama, mereka sudah sampai ke kastil kuno. Di dalam, mereka melihat dua orang laki-laki dewasa berjalan-jalan. Karena merasa takut, mereka kembali ke  tempat mereka meninggalkan perahu mereka.

Namun sampai disana, ternyata perahu mereka hilang, tampaknya terseret ombak, sehingga mereka terpaksa tetap berada di tempat itu. Lalu, mereka sepakat untuk mengelilingi pulau itu. Apakah yang akan mereka temui di Pulau Seram, baca lanjutannya di Lima Sekawan di Pulau Seram.

Komentar, saran dan kritik:
1. Tema yang diangkat cukup saya sukai.
2. Novel ini memiliki alur yang cukup baik, namun alur pada bagian awal kurang seru.
3. Alangkah baiknya jika bagian awalnya juga dibuat seru sehingga orang lebih tertarik untuk membaca.
4. Alur ceritanya cenderung maju, sehingga mudah dimengerti.
5. Penggambaran watak tokoh dari novel itu cukup jelas, namun cenderung sulit ditemukan karena tersembunyi.
6. Penokohannya cukup baik dan dibagi dengan rata, dan setiap tokoh  ada memiliki sisi baik dan buruknya.
7. Latar tempat cerita sangat baik dan jelas.
8. Latar waktunya cukup jelas, walaupun sebagian kurang rinci.
9. Alangkah baiknya jika latar waktunya lebih diperjelas.
10. Suasana dari cerita cukup jelas dan dituliskan dengan baik.
11. Panjang novel cukup panjang, namun cocok untuk dibaca pada saat ada waktu luang.
12. Kata-kata yang digunakan cukup menarik perhatian pembaca

Lain-lain
Menurut saya, Enid Blyton adalah penulis yang produktif. Ia telah menuliskan banyak buku, contohya kedelapan seri lima sekawan, pasukan mau tahu, empat serangkai, si Badung, dll. Sedikit tentang biografinya, ia adalah penulis buku cerita anak-anak berbahasa Inggris. Sejak kecil, ia pandai mengarang, dan sekarang bukunya sudah banyak diterjemahkan ke berbagai bahasa.

Setelah saya membaca buku seri lima sekawan harta karun Rockwell, saya melihat kalau penggambaran di seri harta karun Rockwell lebih baik, karena gambar dari buku itu lebih menunjukan kejadian pada saat itu.

Resensi "Percy Jackson & The Olympians: The Sea Of Monsters" Oleh Adrian P.

Judul Buku: Percy Jackson & The Olympians: The Sea Of Monsters
Penulis: Rick Riordan
Penerbit: Mizan Fantasi
Tahun Terbitan: 2006
Halaman: 368

Novel yang berjudul “Percy Jackson” ini menceritakan sorang pemuda yang bernama Percy Jackson. Percy Jackson adalah pemuda yang mempunyai jiwa pertualangan. Perkemahan untuk manusia setengah dewa diracuni. Di novel ini Percy melakukan perjalanan ke Lautan Monster untuk mencari bulu domba emas yang bisa menyembuhkan tanaman, manusia, dan hewan.

Di novel ini Percy mempunyai banyak pengalaman luar biasa melawan makhluk makhluk aneh. Di novel ini ada pria yang bernama Tyson yang sering mengekori Percy. Teman Percy yang bernama Grover terperangkap di gua di pulau Polyphemus. Teman Percy yang bernama Annabeth mencoba berenang pulang. Mereka pulang menggunakan pesawat, tetapi Luke mencuri mereka. Akhirnya, Luke dan Percy berduel, pada saat berduel Percy hampir mati, tetaoi ia dibantu oleh teman-temannya.

Menurut saya novel ini bagus, karena mempunyai banyak hal hal yang harus kita imajinasikan. Novel ini juga gampang dibaca karena menggunakan bahasa yang sedikit gaul. Yang saya suka dari novel ini adalah pertualangannya, karena terdapat banyak pertualangan yang seru yang tertulis di novel ini.


Novel ini sedikit susah dipahami karena adanya kata kata tidak jelas, dan ada beberapa alur yang tidak nyambung dengan tema utamanya. Novel ini harus dibaca oleh orang yang mempunyai jiwa pertualangan dan imajinasi yang kuat, jika tidak maka orang yang membaca akan susah memahami isi ceritanya. Beberapa paragraf di novel ini ada yang panjang lebar, jadi pembacanya mulai sedikit bosan. Menurut saya novel ini memiliki sedikit naskah humor yang tidak terlalu lucu. Novel ini memberikan saya sebuah inspirasi untuk membuat sebuah verita pertualangan yang mempunyai aksi aksi seru. Saya tidak terlalu mengerti cerita terakhirnya. Novel ini perlu dibaca oleh orang yang suka buku aksi pertualangan.